Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

permintaan terakhir (6) - selesai

Mei 27, 2011


malam itu menjadi malam dimana mereka berada pada titik terendah selama Raka sakit . malam itu pun menjadi malam terdingin dimana membuat semua orang ingin duduk lebih dekat dan saling memberikan pelukan , hanya untuk menenangkan orang yang ada di sebelahnya . tapi bagaimanapun , malam itu memang malam yang sangat berbeda dengan semua malam yang pernah mereka lewati sebelumnya .

papa , mama , dan Raka masih menangis . seakan ada hal buruk yang sedang mendekat dan mereka tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya , atau setidaknya menunda kedatangan hal tersebut .. sang dokter masih berdiri di sana , tidak segera meninggalkan ruangan itu , seakan masih ingin memandang Raka , mungkin untuk yang terakhir kalinya .

ia adalah seorang dokter yang baik , ramah , dan pengertian . ia bisa membuat Raka merasa nyaman . tak semata-mata menjalankan tugas , lebih dari itu ia menghangatkan perasaan Raka dan menyemangati Raka bahwa semua itu adalah memang kehendak Tuhan YME , dan dokter itu pula yang membuat Raka berhenti menyalahkan Tuhan atas keadaan yang ia alami saat ini .
"apa benar saya akan segera mati , Dok?"
tanya Raka suatu sore ketika dokter itu memeriksanya . saat itu mereka hanya berdua karena pemeriksaan tidak dilaksanakan di kamar Raka namun di ruang dokter .
"kita tidak tau berapa umur yang Tuhan anugerahkan kepada kita Raka , dan saya pun sebagai dokter tidak bisa , yang bisa saya lakukan hanya melakukan analisa dan perkiraan yang sangat besar kemungkinannya untuk mengalami sebuah kesalahan ."
jawab dokter itu lembut .
"jadi , menurut analisa dokter , apakah saya tidak memiliki banyak waktu lagi disini?"
tanya Raka , matanya telah dipenuhi air mata yang siap tumpah kapan saja .
dokter itu memandangnya , kemudian melanjutkan dengan sebuah jawaban pelan ,
"bagaimanapun , setidaknya kita telah berusaha semaksimal mungkin Raka .."

Raka menggenggam tangan papa dan mamanya , penuh sayang , bahwa dia kemudian berfikir bahwa Tuhan sangatlah mencintai dirinya karena diletakkan pada keluarga yang sangat mencintainya . papa dan mama yang sangat memperhatikannya . teman teman yang sangat menyenangkan . dan bahkan dia dipertemukan dengan seorang dokter yang sangat mengerti akan dirinya meskipun belum lama mereka bertemu ..

"permintaan Raka , untuk yang terakhir kalinya , Raka ingin menghabiskan waktu bersama papa dan mama .. 1 hari saja .. dan kemudian biarkan Raka beristirahat dengan tenang .."
kata Raka , meneteskan air matanya , perih ..
"jangan berkata seperti itu sayang , mama tak ingin mendengarmu mengatakan hal seperti itu .."
kata mama , menangis sejadi-jadinya di samping Raka dan kemudian melanjutkan ,
"kamu tak perlu meminta 1 hari dari kami , karena kami akan selalu ada disamping kamu sayang .."
"tidak Ma .. yang Raka inginkan kita menghabiskan waktu bersama , benar-benar bersama , Raka ingin melakukan hal yang menyenangkan dengan papa dan mama , setidaknya nanti akan ada yang bisa papa dan mama kenang saat Raka telah tiada .."
kata Raka masih disertai air mata yang terus membasahi pipinya .
"Pa .."
kata mama mengalihkan pandangan ke papa , seakan mengharapkan sebuah belas kasihan dari suami yang ia cintai itu , kemudian memeluknya , menangis di pundaknya ..
"kamu ingin kemana sayang?"
tanya papa , meneteskan air mata seorang ayah di hadapan seorang anak yang sebentar lagi pergi meninggalkannya ..
"Raka ingin ke pantai .. nanti kita bisa berfoto dan mengabadikan itu semua .."
kata Raka , berusaha ceria .. sungguh sakit hatinya melihat papa dan mamanya menangis , terlebih menangis karena dirinya sendiri .

papa memandang sang dokter yang masih berdiri di tempatnya tapi , seakan memohon sebuah persetujuan . dokter itu juga menangis , dan kemudian mengangguk kecil ..
---
pagi itu mereka berkemas , menyiapkan segala sesuatu yang sekiranya akan mereka butuhkan di pantai . keceriaan merambat menyelimuti ruangan itu , namun tak dapat ditutupi bahwa mendung hitam berada dalam hati semua orang yang berada dalam ruangan itu . Raka tampak ceria meskipun wajahnya pucat , dan saat ini ia sedang menggoda mamanya , berusaha membuatnya tertawa . sedangkan papanya tertawa dari sudut ruangan , sedang mempersiapkan pakaian .

sesaat kemudian dokter itu masuk , tersenyum pada Raka dan memintanya berbaring untuk melakukan pemeriksaan sebelum ia pergi bersama keluarganya .
"kamu tampak senang hari ini Raka? pertahankan , karena akan sangat membantu .."
tanya dokter itu , tetap tersenyum .
"sip dokter , ini akan menjadi hari yang tak akan saya lupakan ."
kata Raka bersemangat , matanya berkaca-kaca .

setelah selesai melakukan pemeriksaan , dokter itu berdiri dan memberikan ucapan selamat jalan pada Raka sekeluarga sebelum mereka pergi . sesaat setelah Raka menghilang dari pandangan , dokter itu tinggal sendiri di dalam kamar , memandang sekeliling , seakan ia baru saja kehilangan sesuatu yang sangat ia sayangi , kemudian berkata pelan ,
"kami akan selalu bersamamu , Raka .."

Sekitar pukul 11 siang Raka dan keluarganya sudah berada di pantai yang mereka tuju . suasanya disana sangatlah menyenangkan . setidaknya tidak banyak pengunjung karena hari itu memang bukanlah hari libur . mereka menghabiskan hari itu bersama , penuh canda dan tawa , mendung itu pun seakan hilang tertiup angin yang mereka ciptakan bersama .

sore itu mereka kembali ke rumah sakit dengan perasaan gembira yang meluap . sepanjang jalan mereka tertawa dan bercanda tentang hal-hal yang ada di sekita mereka . saat tiba di rumah sakit , dokter telah menantinya dan menyambut Raka dengan hangat sambil berjalan mengiringi Raka menuju kamarnya .
"Raka sayang papa dan mama , Raka minta maaf kalo selama ini sudah menyusahkan kalian berdua .."
kata Raka malam itu , tersenyum pada kedua orang tuanya .
"tidak sayang , kamu anak yang baik , dan kamu tidak pernah menyusahkan kami .."
kata mama penuh sayang . menggenggam erat tangan Raka .

seminggu setelah hari itu keadaan Raka makin memburuk . semua hal yang bisa dilakukan telah dilakukan demi mempertahankan Raka . namun Tuhan telah berkehendak , bahwa Raka telah cukup berada di dunia ini . Raka menutup matanya untuk yang terakhir kali dan tak akan pernah terbuka lagi , dikelilingi oleh orang-orang yang sangat mencintainya ..

Selesai

2 komentar

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading