malam itu menjadi malam dimana mereka berada pada titik terendah selama Raka sakit . malam itu pun menjadi malam terdingin dimana membuat semua orang ingin duduk lebih dekat dan saling memberikan pelukan , hanya untuk menenangkan orang yang ada di sebelahnya . tapi bagaimanapun , malam itu memang malam yang sangat berbeda dengan semua malam yang pernah mereka lewati sebelumnya .
papa , mama , dan Raka masih menangis . seakan ada hal buruk yang sedang mendekat dan mereka tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya , atau setidaknya menunda kedatangan hal tersebut .. sang dokter masih berdiri di sana , tidak segera meninggalkan ruangan itu , seakan masih ingin memandang Raka , mungkin untuk yang terakhir kalinya .
ia adalah seorang dokter yang baik , ramah , dan pengertian . ia bisa membuat Raka merasa nyaman . tak semata-mata menjalankan tugas , lebih dari itu ia menghangatkan perasaan Raka dan menyemangati Raka bahwa semua itu adalah memang kehendak Tuhan YME , dan dokter itu pula yang membuat Raka berhenti menyalahkan Tuhan atas keadaan yang ia alami saat ini .
"apa benar saya akan segera mati , Dok?"tanya Raka suatu sore ketika dokter itu memeriksanya . saat itu mereka hanya berdua karena pemeriksaan tidak dilaksanakan di kamar Raka namun di ruang dokter .
"kita tidak tau berapa umur yang Tuhan anugerahkan kepada kita Raka , dan saya pun sebagai dokter tidak bisa , yang bisa saya lakukan hanya melakukan analisa dan perkiraan yang sangat besar kemungkinannya untuk mengalami sebuah kesalahan ."jawab dokter itu lembut .
"jadi , menurut analisa dokter , apakah saya tidak memiliki banyak waktu lagi disini?"tanya Raka , matanya telah dipenuhi air mata yang siap tumpah kapan saja .
dokter itu memandangnya , kemudian melanjutkan dengan sebuah jawaban pelan ,
"bagaimanapun , setidaknya kita telah berusaha semaksimal mungkin Raka .."
Raka menggenggam tangan papa dan mamanya , penuh sayang , bahwa dia kemudian berfikir bahwa Tuhan sangatlah mencintai dirinya karena diletakkan pada keluarga yang sangat mencintainya . papa dan mama yang sangat memperhatikannya . teman teman yang sangat menyenangkan . dan bahkan dia dipertemukan dengan seorang dokter yang sangat mengerti akan dirinya meskipun belum lama mereka bertemu ..
"permintaan Raka , untuk yang terakhir kalinya , Raka ingin menghabiskan waktu bersama papa dan mama .. 1 hari saja .. dan kemudian biarkan Raka beristirahat dengan tenang .."kata Raka , meneteskan air matanya , perih ..
"jangan berkata seperti itu sayang , mama tak ingin mendengarmu mengatakan hal seperti itu .."kata mama , menangis sejadi-jadinya di samping Raka dan kemudian melanjutkan ,
"kamu tak perlu meminta 1 hari dari kami , karena kami akan selalu ada disamping kamu sayang .."
"tidak Ma .. yang Raka inginkan kita menghabiskan waktu bersama , benar-benar bersama , Raka ingin melakukan hal yang menyenangkan dengan papa dan mama , setidaknya nanti akan ada yang bisa papa dan mama kenang saat Raka telah tiada .."kata Raka masih disertai air mata yang terus membasahi pipinya .
"Pa .."kata mama mengalihkan pandangan ke papa , seakan mengharapkan sebuah belas kasihan dari suami yang ia cintai itu , kemudian memeluknya , menangis di pundaknya ..
"kamu ingin kemana sayang?"tanya papa , meneteskan air mata seorang ayah di hadapan seorang anak yang sebentar lagi pergi meninggalkannya ..
"Raka ingin ke pantai .. nanti kita bisa berfoto dan mengabadikan itu semua .."kata Raka , berusaha ceria .. sungguh sakit hatinya melihat papa dan mamanya menangis , terlebih menangis karena dirinya sendiri .
papa memandang sang dokter yang masih berdiri di tempatnya tapi , seakan memohon sebuah persetujuan . dokter itu juga menangis , dan kemudian mengangguk kecil ..
---
pagi itu mereka berkemas , menyiapkan segala sesuatu yang sekiranya akan mereka butuhkan di pantai . keceriaan merambat menyelimuti ruangan itu , namun tak dapat ditutupi bahwa mendung hitam berada dalam hati semua orang yang berada dalam ruangan itu . Raka tampak ceria meskipun wajahnya pucat , dan saat ini ia sedang menggoda mamanya , berusaha membuatnya tertawa . sedangkan papanya tertawa dari sudut ruangan , sedang mempersiapkan pakaian .
sesaat kemudian dokter itu masuk , tersenyum pada Raka dan memintanya berbaring untuk melakukan pemeriksaan sebelum ia pergi bersama keluarganya .
"kamu tampak senang hari ini Raka? pertahankan , karena akan sangat membantu .."
tanya dokter itu , tetap tersenyum .
"sip dokter , ini akan menjadi hari yang tak akan saya lupakan ."
kata Raka bersemangat , matanya berkaca-kaca .
setelah selesai melakukan pemeriksaan , dokter itu berdiri dan memberikan ucapan selamat jalan pada Raka sekeluarga sebelum mereka pergi . sesaat setelah Raka menghilang dari pandangan , dokter itu tinggal sendiri di dalam kamar , memandang sekeliling , seakan ia baru saja kehilangan sesuatu yang sangat ia sayangi , kemudian berkata pelan ,
"kami akan selalu bersamamu , Raka .."
Sekitar pukul 11 siang Raka dan keluarganya sudah berada di pantai yang mereka tuju . suasanya disana sangatlah menyenangkan . setidaknya tidak banyak pengunjung karena hari itu memang bukanlah hari libur . mereka menghabiskan hari itu bersama , penuh canda dan tawa , mendung itu pun seakan hilang tertiup angin yang mereka ciptakan bersama .
sore itu mereka kembali ke rumah sakit dengan perasaan gembira yang meluap . sepanjang jalan mereka tertawa dan bercanda tentang hal-hal yang ada di sekita mereka . saat tiba di rumah sakit , dokter telah menantinya dan menyambut Raka dengan hangat sambil berjalan mengiringi Raka menuju kamarnya .
"Raka sayang papa dan mama , Raka minta maaf kalo selama ini sudah menyusahkan kalian berdua .."
kata Raka malam itu , tersenyum pada kedua orang tuanya .
"tidak sayang , kamu anak yang baik , dan kamu tidak pernah menyusahkan kami .."
kata mama penuh sayang . menggenggam erat tangan Raka .
seminggu setelah hari itu keadaan Raka makin memburuk . semua hal yang bisa dilakukan telah dilakukan demi mempertahankan Raka . namun Tuhan telah berkehendak , bahwa Raka telah cukup berada di dunia ini . Raka menutup matanya untuk yang terakhir kali dan tak akan pernah terbuka lagi , dikelilingi oleh orang-orang yang sangat mencintainya ..
Selesai
ahirnya ber-ending juga :D
BalasHapussusahny mnta ampun bkin ending .. Hha
BalasHapus