Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

Memasak Merupakan Kewajiban SUAMI ??

Juli 16, 2011



siang ini saya mendapat topik pemikiran baru yang dipelopori oleh 'calon mertua' saya .
beliau mengatakan bahwa sesungguhnya memasak itu bukanlah kewajiban seorang istri , melainkan suami , karena kewajiban istri hanya memberikan pelayanan seks pada suami .
maka, tak ada salahnya kita memahami hal-hal yang akan saya paparkan di bawah ini .

Persepsi dalam Masyarakat Indonesia

Memasak dan mengurus rumah tangga itu kewajiban seorang istri , begitu kan yang sering kita katakan ? Itu adalah persepsi yang salah.
Setidaknya, kalaupun itu dianggap benar , itu hanyalah tradisi orang Indonesia , yang menganggap bahwa kewajiban seorang Istri adalah "Dapur, Sumur, Kasur."
Mengapa dikatakan salah ?
Karena dalam Islam , menafkahi adalah kewajiban seorang suami , bukan istri . Tak ada satupun keterangan bahwa menafkahi itu adalah kewajiban seorang istri . Jadi , dari sini saja sudah muncul persepsi yang salah .

Apa itu Menafkahi ?

Pertama , memberi tempat bernaung yang layak . Merangkap di dalamnya merawat rumah hingga tetap nyaman untuk ditempati . Jadi , kalau rumah berantakan , suamilah yang wajib membersihkan dan merapikannya . Kalau ada piring kotor dan sampah menumpuk , tugas suamilah untuk membersihkan dan menjaganya tetap bersih . Kenapa ? Karena itu bagian dari menafkahi [aduh .. ].

Kedua , memberikan pakaian yang layak , termasuk di dalamnya merawat pakaian agar tetap layak pakai . Jadi , kalau pakaian istri sudah kotor , suamilah yang harus mencucinya . Kalau lusuh , suamilah yang harus menyetrikanya . Kenapa ? Karena itu bagian dari menafkahi [ are you kidding me ? ].

Ketiga , tugas selanjutnya adalah memberikan makanan yang halal dan thayyib kepada istrinya . Itu artinya halal , enak , sehat dan bergizi . Termasuk di dalamnya belanja kebutuhan sehari-hari , lalu memasak dan menghidangkan makanan untuk istrinya . Kenapa ? Karena itu bagian dari menafkahi [posisi suami semakin terdesak !! ].

Keempat , mengurus anak juga adalah tugas dari suami . Seorang ibu bahkan berhak untuk berhenti menyusui anaknya jika ia merasa berat dan kepayahan .. Dan ayahnya hendaknya mencarikan seorang ibu susu untuk si bayi jika ingin menyempurnakan masa persusuannya [ wah .. ].

Sulit untuk percaya?
Berikut adalah kutipan surat Al Baqarah ayat 233 :

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

"… dan kewajiban ayahlah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf…"

Ini hanyalah satu contoh ayat yang menegaskan bahwa kewajiban suamilah semua tugas rumah tangga itu , meliputi di dalamnya membersihkan dan merawat rumah , memasak , mencuci , mengurus anak , dan yang semisalnya….

Lalu , apa dong tugas seorang istri ?

Dalam rumah tangga , tugas istri sebetulnya hanya satu , dan itu sangat mudah :
nurut sama suami !!

Jadi , jika istri disuruh memasak , ya harus nurut!
Disuruh mencuci pakaian , ya harus nurut!
Disuruh membereskan rumah , ya harus nurut!
Disuruh mengurus anak , ya harus nurut!
Nah, Loo ..? kok mbulet ?

Mohon maaf sebelumnya . Ini memang sebuah guyonan , tapi esensinya adalah kebenaran . Disinilah Islam mengajarkan prinsip keadilan serta keseimbangan . Mengangkat wanita pada derajat yang semestinya dan mendidik setiap suami untuk bertanggung jawab . Menikah bukanlah sekedar saling menuntut hak , tetapi juga berbagi kasih sayang .

Seorang suami yang sadar bahwa istrinya telah mengerjakan semua tugas dan tanggung jawabnya , akan menjadikan sang suami menghormati dan makin menyayangi istrinya itu . Siapa lagi yang lebih dermawan dari seorang istri yang mengerjakan tugas-tugas suaminya tanpa meminta bayaran sedikitpun ? Padahal itu bukan tugasnya sama sekali , dan secara aturan ia berhak meminta bayaran pada suami atas pekerjaannya itu .

Pemahaman semacam inilah yang akan menjadikan suami bersungguh-sungguh dalam bekerja serta menafkahi keluarganya , karena ia tahu bahwa di rumahnya seseorang yang berhati mulia telah menantinya dengan penuh kerinduan [sang istri sedang senyum-senyum membaca kalimat barusan].
Sungguh Allah akan meliputi mereka dengan barokah serta kasih sayang . Dan seorang istri yang bersungguh-sungguh melaksanakan pekerjaan rumah tangganya dengan penuh keikhlasan , telah menjadi manusia paling mulia dengan mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan suaminya . Semuanya ia lakukan atas dasar cinta dan ketaatan , dan pemahaman bahwa dalam pernikahan semuanya adalah tentang berbagi dan tolong menolong . Setiap pekerjaan yang ia lakukan dengan ikhlas akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang berlipat-lipat ganda .

Inilah yang seharusnya senantiasa kita terapkan dalam kehidupan rumah tangga kita . Saling menghargai dan mengingatkan dalam kebaikan . Allah mengingatkan kita dengan firmannya di surat Al Baqarah ayat 237 :


وَلاَ تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"dan janganlah saling melupakan keutamaan di antara kalian! Sesungguhnya Allah Maha melihat segala apa yang kalian kerjakan."

sudah jelas kan bahwa memang pada dasarnya pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban suami , tapi bukan berarti istri merasa di atas angin dan bermalas-malasan , karena tetap saja seorang istri haruslah patuh terhadap suami . dan seorang suami yang baik akan memperlakukan istrinya dengan mulia karena untuk tujuan itulah sebuah keluarga dibangun .

Dedicated to:
-ibuku , yang selalu bangun paling awal untuk mempersiapkan segala kebutuhan anggota keluarga dengan baik hingga hari ini . :')
-calon mertuaku , yang ... baik . :p
-calon istriku , semoga bisa menjadi istri yang baik bagi suami dan ibu yang baik bagi anak-anak kita kelak . :)

1 komentar

  1. Assalamualaikum, maaf !! Anda mendapaatkam penafsiran seperti itu dari mana yak ? Apakah adaa referrnsi kiyab tertentu ?

    BalasHapus

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading