Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

IBU itu Pembohong

Mei 03, 2011



Sukar untuk percaya , tapi itulah yang terjadi , seorang ibu memang pembohong .

Cerita ini bermula ketika anak itu masih kecil . Dia lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana . Makan dan minum serba kekurangan . Mereka sering kelaparan .

KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Adakalanya , selama beberapa hari mereka terpaksa makan ikan asin satu keluarga . Sebagai anak yang masih kecil , dia sering merengut . Dia menangis , ingin nasi dan lauk yang banyak . Tapi ibu pintar berbohong . Ketika makan , ibu sering membagikan nasinya untuk anak itu . Sambil memindahkan nasi ke mangkuk , ibu berkata : "Makanlah nak ibu tak lapar ."

KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Ketika dia mulai besar , ibunya yang gigih sering meluangkan watu senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah . Ibunya berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkannya . Pulang dari memancing , ibunya memasak ikan segar yang mengundang selera . Sewaktu dia memakan ikan itu , ibunya duduk disamping dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang dimakannya tadi . Dia sedih melihat ibunya seperti itu . Hatinya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum dimakan kepada ibunya . Tetapi ibu dengan cepat menolaknya . Ibu berkata : "Makanlah nak , ibu tak suka ikan ."

KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Di awal remaja , dia masuk sekolah menengah . Ibunya biasa membuat kue untuk dijual sebagai tambahan uang sakunya . Suatu saat , pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi dia terjaga dari tidur . Dia melihat ibunya membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya . Beberapa kali dia melihat kepala ibunya terangguk karena ngantuk . dia berkata : "Ibu , tidurlah , besok pagi ibu kan pergi ke kebun juga ." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak , ibu belum ngantuk ."

KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Di akhir masa ujian sekolahnya , ibunya tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemaninya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati . Ketika hari sudah siang , terik panas matahari mulai menyinari . ibunya terus sabar menunggunya di luar . Ibunya tetap saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar dia lulus ujian dengan cemerlang . Ketika lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai , ibunya dengan segera menyambutnya dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya . Teh yang manis itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibunya yang jauh lebih manis . Melihat tubuh ibunya yang dibasahi keringat , dia segera memberikan gelas itu kepada ibunya dan menyuruhnya minum . Tapi ibunya cepat-cepat menolaknya dan berkata : "Minumlah nak , ibu tidak haus ."

KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah ayahnya meninggal karena sakit , ketika saya baru beberapa bulan dilahirkan , ibunyalah yang mengambil tugas sebagai ayah . Ibunya bekerja memetik cengkeh di kebun , membuat sapu lidi dan menjual kue-kue agar mereka tidak kelaparan . Tapi apalah daya seorang ibu . Kehidupan keluarga mereka semakin susah dan susah . Melihat keadaan keluarga yang semakin parah , seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan mereka datang untuk membantu ibunya . Anehnya , ibunya menolak bantuan itu . Ketika para tetangga menasihati ibunya supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk mereka sekeluarga , ibunya yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat itu . Ibu berkata : "Saya tidak perlu suami baru untuk membesarkan anak saya ."

KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
Setelah lulus kuliah , dia melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri . Kebutuhannya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar . Gelar sarjana itu dia raih dengan cemerlang . Dengan gaji yang lumayan , dia berniat membawa ibunya untuk menikmati penghujung hidupnya bersamanya di luar negeri . Menurutnya , ibunya sudah cukup bersusah payah untuknya . Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan , pantaslah kalau hari-hari tuanya ibunya habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula . Tetapi ibunya yang baik hati menolak ajakan itu . Ibu tidak mau menyusahkan anaknya itu dengan berkata : "Tak usahlah nak , ibu tak bisa tinggal di tempat asing ."

KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
Karena tak mau diajak pergi , akhirnya dia menyuruh ibunya supaya istirahat saja di rumah . Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang . Tetapi ibunya tidak mau . Ibunya tetap pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya . Dia sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibunya , namun ibunya tetap berkeras tidak mau menerima uang tersebut . Malah ibunya mengirim balik uang itu , dan ibu berkata : "Jangan susah-susah , ibu ada uang ."

KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN
Beberapa tahun berlalu , ibunya semakin tua . Suatu malam saya menerima berita ibunya diserang penyakit kanker di leher , yang akarnya telah menjalar kemana-mana . Ibunya harus dioperasi secepat mungkin . Dia yang ketika itu berada jauh dinegeri orang segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta . Dia melihat ibunya terbaring lemah di rumah sakit setelah menjalani pembedahan . Ibunya yang kelihatan sangat tua menatap wajahnya dengan penuh kerinduan . Ibunya menghadiahkannya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya . Dia dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu yang telah menggerogoti tubuh ibunya , sehingga ibunya menjadi semakin lemah dan kurus . Dia menatap wajah ibunya sambil berlinangan air mata . Dia cium tangan ibunya kemudian dia kecup pula pipi dan dahinya . Di saat itu hatinya terlalu pedih , sakit sekali melihat ibunya dalam keadaan seperti itu . Tetapi ibunya tetap tersenyum dan berkata : "Jangan menangis nak , ibu baik-baik saja ."


Tak lama etelah mengucapkan kebohongan yang kedelapan itu , ibundanya tercinta menutup mata selamanya .

Kita bisa dikatakan beruntung karena masih mempunyai ibu dan ayah . Kita bisa memeluk dan menciumnya . Kalau ibu kita jauh dari mata , tak ada salahnya menelponnya sekarang dan berkata , "Ibu , saya sayang ibu ."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading