Ada Apa Dengan Merpati?
Mei 05, 2011
Ungkapan itu , dimaksudkan untuk melukiskan karakter seseorang yang lembut , kalem , jinak , mudah didekati tapi sekaligus sensitif . Akan menjauh bahkan akan berbahaya jika sedikit saja hatinya dilukai . Ungkapan ini diterapkan pada pribadi perempuan . Jika kembali pada makna asalnya , ungkapan ini adalah sebuah aspirasi tentang relasi dua arah yang ideal .
Di Televisi sering kita saksikan para wisatawan di Roma mengundang kawanan merpati dengan melemparkan remah-remah atau biji-bijian . Burung-burung itu mudah sekali mendekati bahkan hinggap dan bermain-main di atas pundak dan kepala . Ada juga yang coba-coba menangkap , tapi tak satupun yang berhasil .. Mungkin , merpati punya kemampun membaca , tidak saja gerak tangan orang yang mau menangkapnya , tapi juga isi hati . Merpati seaakan tak mau lebih dekat pada orang yang melemparkan makanan dengan maksud menangkapnya . Merpati hanya mau mendekat hanya jika kita mengundangnya tanpa syarat , dengan tulus .. Mungkin itulah sebabnya kenapa beberapa orang menggambarkan ketulusan hati seorang wanita sebagai ketulusan seekor merpati .
Ibarat sebuah botol tertutup , tak mungkin diisi air , demikianlah hati kita , jika kita tidak terbuka , tidak membebaskan hati dan pikiran kita dari logika seperti para wisatawan yang coba menangkap merpati , maka tak akan ada yang bisa kita peroleh selain rasa kecewa .
Merpati , meminta kita berlaku seperti burung itu sendiri , yakni tulus . Tulus adalah nama lain kerendahan hati dan keterbukaan untuk dicintai , seperti merpati yang dengan tulus juga mendekati setiap orang yang mencintainya , yang memberinya makan ..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Say 'Hello' .. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar