saya mencintaimu bukan "karena" tetapi "walaupun" .Satu kalimat tersebut adalah terjemahan bebas dari sebuah kalimat Latin yang jauh lebih sulit untuk bisa dipahami dengan cepat . Kalimat tersebut sepertinya sungguh mudah diucapkan atau dituliskan . Bahkan , berlogika singkat pun masih bisa terasa mudah . Tapi cobalah untuk merenungkannya sedikit lebih lama (dan lebih serius kalau bisa) .
Benarkah kita bisa? Benarkah kita semua yang mengaku sebagai sang pencinta sanggup melakukan itu? Sungguh banyak sekali yang melekatkan jadi satu antara cinta tulus , cinta sejati , dengan balas dicintai . Seolah cinta adalah keharusan . Ketika satu insan merasakan , maka insan yang lainnya harus juga merasakannya .
Entah bagaimana dengan anda , tapi saya pribadi sungguh terkagum dengan satu kalimat latin yang sudah diterjemahkan bebas tersebut . Bahasanya mungkin bisa diterjemahkan menjadi bermacam-macam . Beberapa diantaranya yang sempat terpikir adalah:
- Walapun kelak engkau tak seindah seperti hari ini , aku akan tetap mencintaimu (tulus) .
- Walaupun kelak engkau tak lagi mencintaiku, aku akan tetap mencintaimu (tulus) .
- Walaupun esok mungkin engkau telah melupakanku, aku akan tetap mencintaimu (tulus) .
- dan lain-lain .
- Karena aku mencintaimu (tulus) , maka engkau harus mencintaiku (tulus) .
- Karena kemarin engkau sudah menerimaku , maka selama aku mencintaimu (tulus) , dan kau harus terus mencintaiku (tulus) .
- dan masih banyak lagi lainnya , silahkan anda tambahkan sendiri .
Menjelang akhir posting , saya ingin bertanya tentang kesediaan waktu untuk sedikit berfilsafat . Mungkin , ketika semuanya sudah terasa buntu dan menyesakkan dada , kembali pada filosofi segala sesuatu mungkin bisa bermanfaat . Sekedar mengembalikan semuanya pada makna hakiki , segala sesuatunya ada dalam kehidupan , mungkin bisa menjadi sedikit pencerahan .
Saya mengerti bahwa hati yang terluka terkadang sulit untuk membuat pikiran terbuka . Saya mengerti bahwa jiwa yang mencinta seringkali berharap adanya balasan yang setimpal saat itu juga , dan dengan orang yang dimaksudkan itu juga . Saya mengerti , jika harapan itu tidak terkabul , satu-persatu akan bertanya akan pertanyaan yang sama pada Tuhan . Insya'Alloh , saya mengerti itu semua , sebab saya pun pernah mengalami . Bagaimanapun juga berjiwa besar tidak akan pernah membuat kita kecil kan?
wah...bagus...bijaknya si kurus ini..:)
BalasHapusbaru tau yaa? Huahahahaa
BalasHapus