Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

Narcissist

November 28, 2010

Apakah anda suka memperhatikan foto-foto profil yang berseliweran di media social network belakangan ini?

Terutama yang pemilik akunnya adalah cewek-cewek yang tidak ingin ketinggalan ikut dalam euforia yang sedang booming .

Piranti digital favorit yang mereka gunakan untuk membuat foto profil ini adalah kamera ponsel .

Inilah alasan mengapa para cewek-cewek ini suka mengabadikan diri mereka sendiri atau berfoto narsis menggunakan kamera ponsel :
1 . Nggak pede.
2 . Lebih tau angle cantiknya.
3 . Bebas mau take berapa kali.
4 . Nggak harus ke studio foto.
5 . Mudah menghapus yang menurutnya tidak bagus.
6 . Kemudahan meng-upload.
7 . Bebas bergaya .
8 . Bisa berfoto bersama teman siapapun .

Nah sekarang yang lagi bingung dan bertanya-tanya ,
"kenapa ya aku dibilang narsis?"
sering foto-foto pake hape dibilang narsis . upload foto dibilang narsis . foto sendiri di retouch pake potoshop [cewek sih cenderung potoscape] juga dibilang narsis .

menurut hasil pencarianku di wikipedia, narsisisme diartikan sebagai berikut :
Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan . Orang yang narsisme tidak selalu percaya diri di depan umum , namun bisa juga ditunjukkan dengan suka memfoto diri sendiri.

hmb, berhubung di wiki disebutkan kata-kata “suka memfoto diri sendiri” , mau ga mau ya harus mau menerima bahwa hal itu merupakan salah satu bentuk ke-narsis-an .

Dari sisi psikologis , anak usia remaja memang sedang dalam pola pembentukan karakter , baik atau buruknya karakter tersebut tergantung dimana anak itu sering berinteraksi .
ada sebuah kasus dimana seorang anak berada dalam lingkungan yang senang mengambil foto dan kemudian mengunggahnya di jejaring sosial , maka sudah barang pasti anak ini akan sangat menyukai foto . andai teman-teman di lingkungan tempat ia berinteraksi foto dan dia tidak terlibat , maka dia akan merasa tertinggal dan tidak up-to-date .

padahal hal tersebut melahirkan suatu kasus baru dalam diri pribadi masing-masing anak yang sedang berkembang . keterikatan berlebihan pada lingkungan sampai-sampai merasa "harus" ikut foto anywhere , everywhere , with anyone .

Sejarah Singkat

Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan . Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist) . Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani , Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus) , yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam . Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya , sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis .

Tentang NARSIS itu Sendiri
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir , bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain . Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia . Namun apabila jumlahnya berlebihan , dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis . Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang , dimana pada kondisi tersebut cara berpikir , cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal . Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan , membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan . Seseorang yang narsis biasanya memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat , namun apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis , maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat , karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading