Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

it's our time to make a history [bagian 4 - bersambung ..]

November 18, 2010



Hubungan Brian dan Lia telah berakhir , ya , berakhir begitu saja tanpa sepatah katapun keluar dari bibir mereka ..
tanpa percakapan , dan tanpa ucapan perpisahan . seakan-akan tak ada kenangan manis di antara mereka berdua .
ironis memang , kebahagiaan yang diperoleh seakan tak ada makna sama sekali ketika masalah hadir , padahal semestinya kebahagiaan itu yang menguatkan mereka ketika datang masalah sekecil apapun atau bahkan masalah yang begitu hebat ..

hari berganti minggu , minggu berganti bulan , mereka telah melanjutkan hidup mereka secara terpisah . tak ada lagi sapaan mesra atau sambutan hangat . seakan mereka tak pernah saling mengenal .
apa Brian bahagia? tidak .
sampai detik ini ia masih memikirkan Lia , kekasihnya yang pergi meninggalkannya begitu saja . memang bukan tanpa sebab , namun perpisahan tanpa ikrar itulah yang memukul Brian .
"masihkan dia memikirkanku?" tanya Brian pada dirinya sendiri .

Minggu depan ada sebuah acara besar di sekolahnya dulu ketika masih duduk di bangku SMA , dan tentu saja sekolah itu masih menjadi tempat dimana Lia menuntut ilmu .
Semua orang akan hadir disana , baik alumni maupun siswa aktif yang tercatat dalam buku besar sekolah . sedikit bimbang , namun Brian dengan mantap memutuskan untuk tidak hadir . ia tak ingin kehadirannya nanti akan membuat Lia kehilangan kesenangan di acara tersebut .

"kamu datang?" tanya Dindin , teman akrab Brian sejak SMA .
"tidak" jawab Brian singkat .
"kenapa?" tanya Dindin penasaran , "semua akan berkumpul di sana , apa kamu tak ingin bertemu teman-teman kita semasa SMA?"
"aku ingin" jawab Brian lagi, "tapi .."
"tapi apa?" tanya Dindin, "Lia?"
" ... " Brian terdiam , hanya mengangguk kecil .
"sudahlah" kata Dindin menenangkan , "toh tempat itu luas , meskipun kamu datang bukan berarti kamu akan bertemu dengannya .."
Brian hanya terdiam dan Dindin kemudia meneruskan kata-katanya .
"jangan bersembunyi Bri , aku yakin kamu bisa" kata Dindin, "kamu harus kuat . dengan begitu kamu akan menjadi sosok baru yang lebih baik dari sebelumnya"

Brian masih terdiam , perasaan dan pikirannya bertempur , meronta-ronta menghadapi konflik yang ada dalam diri Brian .
sesuatu yang penting harus ia lakukan , sesuatu yang bisa merubah hidupnya , ia sadar akan hal itu .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading