Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

it's our time to make a history [bagian 2 - bersambung ..]

November 16, 2010



Waktu terus berjalan meninggalkan semuanya , tak pernah sedetikpun waktu mau menunggu , bahkan hanya untuk setarik nafas di ujung urat nadi .
Dunia memang milik mereka , Brian dan Lia , cinta tak pernah pudar dari dalam hati mereka , namun tak dapat dipungkiri masalah kini kerap menghampiri mereka .
mungkin memang benar , jarak merupakan faktor utama dari rusuhnya suatu perasaan yang sebelumnya baik-baik saja .

"kemana saja tak bisa aku hubungi?!" tanya Lia kesal pada suatu malam ketika Brian menelponnya .
"maaf , aku tadi sedang sibuk dengan tugas-tugasku" jawab Brian berusaha menenangkan Lia .
"apa kamu merasa jenuh padaku?" tanya Lia menyerang .
"tentu saja tidak .." jawab Brian, "apa kamu pikir semudah itu aku akan jenuh?"
"siapa tau?" kata Lia ketus .
"ada saat aku pergi mengejar mimpi," kata Brian "jalani hari-hari dan buat lebih berarti , tanpa kamu .."
Lia terkejut , dia ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan .
"tapi bukan berarti aku melupakanmu atau tak membutuhkanmu di sampingku .." kata Brian lagi, "kita memiliki mimpi bersama , tapi kita juga punya mimpi sendiri-sendiri yang harus kita raih .."
"apa aku terlalu egois terhadapmu?" tanya Lia diiringi tangisan .
"tidak .." jawab Brian pelan, "aku tau itu semua kamu lakukan karena kamu mencintaiku ."
"dan apakah kamu tak mencintaiku sebagaimana aku mencintai kamu hingga kamu bisa tak memberikan kabar padaku?" tanya Lia .
"aku mencintaimu setulus kamu mencintaiku ." jawab Brian, "hanya saja aku mencintaimu dengan cara yang berbeda ."
"kenapa kamu selalu membuatku menangis??" tanya Lia sembari mengakhiri panggilan dan melemparkan handphone miliknya ke tempat tidur .
"maafkan aku ," kata Brian "aku tak bermaksud seperti itu .."

Malam itu menjadi malam yang suram bagi mereka , menambah dingin hawa yang di tiupkan oleh sang malam .
Brian terdiam , seakan ada besi berat menghantam perutnya ,
"apakah aku terlalu acuh padamu?" bathinnya bertanya .
Brian tau , ini bukan tentang bagaimana mendapatkan maaf dari Lia , tapi tentang bagaimana ia harus memahami Lia ..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading