Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

sebuah cerita (bagian 6)

April 13, 2010

Cerita ini hanyalah FIKSI dan karangan. TIDAK ADA HUBUNGAN antara isi cerita dengan kenyataan yang ada dalam hidup pembaca. kesamaan nama tokoh, tempat, atau hal lainnya adalah kebetulan semata, namun bila memang disengaja oleh penulis, itu merupakan kesengajaan yang benar-benar disengaja dan tidak direkayasa.

-bagian 6-


///202 hari sebelum hari ini///
(aku duduk di taman, menunggunya selesai kuliah,kami memiliki janji untuk berjalan-jalan sore ini)
>mita: (berjalan menghampiriku) sudah lama nunggunya?
>aku: (tersenyum) lumayan kug.
>mita: (cemberut) lumayan? lumayan lama? apa lumayan bentar?
>aku: (tetap tersenyum dan bangkit untuk menggandeng tangan mita) lumayan bentar.. yuk. .
>mita: (tersenyum menyambut tanganku) kita kemana sekarang?
>aku: (berfikir sejenak) bagaimana kalau kita mengelilingi kampus? kupikir kampus ini cukup luas untuk kita jelajahi berdua..
>mita: (sedikit bimbang) mm, baiklah..
>aku: (berjalan beriringan dan menggandeng tangan mita)
(kami terdiam cukup lama sebelum mita akhirnya bicara)
>mita: (berjalan di depanku dan kemudian menghentikan langkahku) ada yang salah denganku?
>aku: (terkejut) maksud kamu apa?
>mita: kenapa kamu diam saja?
>aku: (mengernyitkan dahi) tidak ada yang salah Mit..
>mita: (terkejut) "Mit" kamu bilang?
>aku: (tanpa keraguan) ada yang salah dengan itu? bukankah itu namamu?
>mita: kamu tak pernah memanggilku seperti itu lagi sejak kamu katakan kamu adalah milikku..
>aku: (terdiam sejenak) aku pikir, bagaimanapun hubungan kita saat ini, tak akan mengubah apapun yang telah kita lewati sebelumnya.
>mita: (dengann nada kecewa dan marah) maksud kamu apa? apa kamu tak mencintaiku? apa kamu ingin mengakhiri hubungan ini?
>aku: (tersenyum) tidak Mit, tapi beberapa waktu ini aku berfikir dan kemudian aku sadar, bahwa aku tidak nyaman dengan itu semua.
>mita: (terdiam, membisu)
>aku: aku tak akan pernah menjadi pacar dari siapapun Mit, tapi kamu merubah itu, aku menjadi pacarmu. dan meskipun awalnya aku merasa aneh dan tak nyaman, aku berusaha menganggapnya biasa saja. itu berhasil, asal kamu tau. dan kemudian kita harus saling memanggil masing-masing diantara kita dengan sebutan "sayang", "cinta", atau apalah itu, malah membuatku semakin asing Mit. aku seakan-akan tak mengenalmu lagi, bahkan aku seakan-akan tak mengenal diriku sendiri.
>mita: jadi kamu ingin meskipun kita berhubungan seperti ini, kita masih tetap seperti dulu?
>aku: (memandangnya) iya.
>mita: (tersenyum) baiklah, kamu sudah banyak memberikan apa yang aku mau, tak ada salahnya aku memberikan apa yang kamu mau.
>aku: (tersenyum dan meneruskan perjalanan)
***
///56 hari sebelum hari ini///
(aku berjalan cepat menuju tempat parkir, berharap tak bertemu dengannya)
>mita: (berteriak dari belakang) TAMA!!
>aku:(terkejut, menghentikan langlah, dan berlahan-lahan menoleh kebelakang) Hai Mit..
>mita: (mendekat dengan marah) kenapa beberapa hari ini kamu menghilang?!
>aku: (gugup) mm, aku lagi banyak tugas Mit, maaf..
>mita: (memandangku tajam) apa kamu berusaha menjauhiku?!
>aku: tidak Mit..
>mita: jangan berbohong padaku Tam, aku tau kamu tidak bisa berbohong.
>aku: (membalikkan badan dan berniat pergi dari tempat itu secepatnya) sudahlah Mit, aku tak berniat menjauhi siapa-siapa. aku hanya ingin sendiri untuk beberapa waktu.
>mita: (berteriak) katakan bila kamu sudah tak mencintaiku lagi, agar aku tak akan pernah mengganggumu lagi!!
>aku: (memandangnya dan berkata lirih) aku tak akan pernah mengatakan hal itu Mit, karena aku memang masih mencintaimu.
>mita: (terdiam dan berurai air mata)
>aku: (berjalan pergi dan menyesal telah bertemu dengannya siang itu)
***
///200 hari sebelum hari ini///
(inikah yang selama ini aku hindari dari sebuah hubungan dengan seorang wanita? JENUH. aku mulai membenci hubungan ini. aku mulai merindukan Mita yang dulu. aku mulai merindukan Mita yang selalu membuatku tertawa saat berbicara denganku. apa yan harus aku lakukan sekarang? apa aku harus mengatakan ini semua padanya? membuatnya bersedih lagi karenaku? aku seakan ingin berteriak BEBASKAN AKU DARI BELENGGU INI, BIARKAN AKU MENATAP LAGI KEHIDUPAN YANG SEMPAT HILANG!! tapi aku sadar bahwa aku tak memiliki keberanian untuk mengatakannya.)
***

-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading