Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

sebuah cerita (bagian 2)

April 07, 2010

Cerita ini hanyalah FIKSI dan karangan. TIDAK ADA HUBUNGAN antara isi cerita dengan kenyataan yang ada dalam hidup pembaca. kesamaan nama tokoh, tempat, atau hal lainnya adalah kebetulan semata, namun bila memang disengaja oleh penulis, itu merupakan kesengajaan yang benar-benar disengaja dan tidak direkayasa.

-bagian 2-


///359 hari sebelum hari ini///
(aku sedang berjalan menuju tempat foto copy karena makalahku belum di jilid. tanpa aku sadari aku bertemu dengan gadis yang tempo hari mengaku pernah bertemu denganku)
>mita: hai, ketemu lagi ya.. (tersenyum)
>aku: eh kamu.. iya.. (tersenyum dan mengalihkan perhatian pada karyawan foto copy)
>karyawan: ada yang bisa saya bantu mas?
>aku: tolong di jilid mika mas, warna terserah, yang penting terang.
>karyawan: sebentar ya mas.
>mita: kok sendirian?
>aku: iya, anak-anak nunggu di kelas.
>mita: aku masih ngerasa kalo kita pernah ketemu sebelumnya.. (katanya sambil memegang dagunya)
>aku: (tersenyum kecil) kapan? dimana? aku gak punya banyak temen cewek di kampus ini..
>mita: mungkin di kehidupan lain.. (mengalihkan pandangan ke langit-langit ruangan)
>aku: (tertawa) ada-ada aja kamu.
>mita: (memandangku tajam) kamu gak percaya?
>aku: (tersenyum kecil dan memandangnya) kita hidup sekali, matipun sekali. tidak mungkin ada kehidupan sebelum ini. kamu kebanyakan nonton film deh kayaknya..
>mita: gimana kalo aku bisa buktiin ke kamu? (melotot ke arahku)
>aku: (sambil menyerahkan beberapa lembar uang seribuan ke karyawan foto copy) silahkan buktikan dan aku akan percaya setelah itu.
>mita: bagaimana caraku menghubungimu? bahkan namamu pun aku tak tau.
>aku: kita pasti akan bertemu lagi. (aku tersenyum padanya dan berjalan menjauh)
***
///6 hari sebelum hari ini///
>mita: (menutup mata dan membuang nafas) apa seperti ini yang kamu mau?
>aku: (menusap muka dengan kedua telapak tangan) aku tak tau apa yang aku mau..
>mita: (menatapku tajam) apa terlalu sulit untukmu mencintaiku?
>aku: mencintaimu adalah hal termudah yang dapat dilakukan oleh setiap pria di dunia ini Mit.. tak ada yang akan meragukan kecantikanmu.. ketulusanmu.. kesetiaanmu...
>mita: (memotong kata-kata yang akan kuucapkan dan berbicara keras) jadi kenapa?!
>aku: (tersenyum kecil) apa yang kamu harapkan dari pria sepertiku?
>mita: (berkata dengan tegas dan lantang) cinta.
>aku: (membuang nafas lagi) sudah aku katakan berkali-kali, berharaplah mendapatkan cinta dari orang yang memang pantas mencintaimu.. dan orang itu bukan aku.
>mita: (nada marah terdengar) JADI JELASKAN PADAKU KENAPA!!
>aku: (menutup mataku) lebih baik aku pergi. ada pekerjaan yang harus aku selesaikan.
>mita: (berteriak) TERUSLAH LARI DARIKU!
>aku: (berjalan menjauh)
***
///340 hari sebelum hari ini///
>mita: (terengah-engah) hey, aku mencarimu beberapa hari ini.
>aku: (tersenyum) kenapa?
>mita: (melotot) kenapa kamu bilang? tentu saja untuk memberikan bukti bahwa mungkin saja kita pernah bertemu di kehidupan sebelumnya.
>aku: (tertawa) jadi, apa buktinya?
>mita: (mengulurkan tangannya) namaku MITA.
>aku: (terkejut dan menjabat tangannya sambil tersenyum) kamu boleh memanggilku dengan nama yang kamu mau.
>mita: (terkejut) maksud kamu? kenapa kamu tidak menyebutkan nama kamu sebenarnya?
>aku: (tersenyum) bukankah katamu kita pernah bertemu pada kehidupan sebelumnya? jadi kamu pasti tau namaku kan?
>mita: jadi kamu percaya padaku?
>aku: siapa bilang? (tersenyum) tanpa bukti aku tak akan pernah percaya.
>mita: baiklah.. aku akan memanggilmu... (berfikir sejenak) TAMA.
>aku: kenapa TAMA?
>mita: (tersenyum) karena itulah namamu dulu..
>aku: (tertawa) baiklah.. jadi apa bukti yang akan kamu tunjukkan?
>mita: (berwajah serius) kita pasti sering kan merasa sedang mengulang kejadian yang sama ketika melakukan sesuatu? kita sering menyebutnya dejavu..
>aku: (menahan tawa) lalu..?
>mita: itu sebenarnya adalah kenangan kejadian yang memang pernah kita lakukan pada kehidupan yang lalu. kita melakukan kegiatan sama persis dengan apa yang kita kerjakan di kehidupan yang telah lalu, dan tinggal kita menyadarinya atau tidak.
>aku: (tersenyum) kamu anggap itu sebuah bukti?
>mita: (melotot) tentu saja. jangan katakan kamu tak pernah merasakannya..
>aku: (masih tersenyum) tentu aku pernah merasakan melakukan tindakan yang sama dan seakan-akan itu terulang, tapi itu hanyalah perasaan. dan menurutku, apa yang kamu katakan bukanlah bukti, namun pendapat ngawur.
>mita: (sebal) kalo kamu memang tidak percaya adanya kehidupan sebelum ini.. (terdiam sejenak) buktikan bahwa tak ada kehidupan sebelum ini. buktikan bahwa ini adalah kehidupan pertama kita.
>aku: (tertawa) tentu saja itu akan sangat sulit.
>mita: kamu tak bisa membuktikannya kan dan kamu meyakininya? sama seperti aku, tak mampu membuktikannya namun aku meyakininya.
>aku: (tersenyum) kamu sadar tidak, kita seperti 2 orang bodoh yang memperdebatkan hal yang sama sekali tidak berguna.
>mita: (melotot) ini terjadi karena kamu tak percaya.
>aku: (tersenyum) ini terjadi karena kamu memaksaku untuk percaya padamu..
(setelah itu kamu sering pergi bersama, dan sejak saat itu pula dia memanggilku TAMA)
***
-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading