Selamat datang dalam duniaku yang sempit ini. selamat menikmati apa yang telah aku tulis, tapi ada yang harus selalu kamu ingat bahwa tidak semua yang aku tulis adalah aku dan tidak semua yang aku bicarakan adalah kamu..

Sebuah Cerita untuk Kita

Maret 23, 2011



Ini adalah sebuah cerita , tentang seorang wanita yang akhirnya memutuskan menikah dengan pria yang baru dikenalnya selama tak lebih dari 2 bulan . Cerita yang [sungguh] membuat saya ingin menangis setelah menulis dan membacanya , entah kenapa , karena cerita ini bukanlah cerita yang menyedihkan sebenarnya , tapi dapat membuat saya 'terharu' ..

JIKA ANDA BUKAN PEMBACA YANG BAIK ,SILAHKAN BERHENTI SAMPAI DISINI .

Setiap kali ada teman yang mau menikah , saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama . "Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu?" Jawabannya sangat beragam . Mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir , alasan yang manusiawi lah) . Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya .

Hingga detik ini saya masih ingat setiap detailnya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah . Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib . Mereka hanya berkenalan 2 bulan . Lalu memutuskan menikah . Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja . Kalau dia seorang akhwat , saya tidak akan heran . Proses pernikahan seperti ini sudah lazim .

Tapi dia bukanlah akhwat , dia wanita biasa seperti teman-teman wanita saya yang lain . Satu hal yang pasti , dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih pasangan . Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri . Ketika dia memberitahu akan menikah , saya tidak menanggapi dengan serius . Mereka berdua baru kenal sebulan . Tapi saya berdoa , semoga ucapannya menjadi kenyataan . Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi .

Sebulan kemudian dia menemui saya . Dia menyebutkan tanggal pernikahannya . Serta memohon saya untuk menemaninya selama proses pernikahan . Begitu banyak pertanyaan dikepala saya . Sungguh . Saya pengin tau , kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu .

Ada apakan gerangan? apakah karena 2012 esok dikabarkan akan terjadi kiamat? (ngawur) Tentu suatu hal yang istimewa hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini . Tapi sayang , saya sedang sibuk waktu itu (sok sibuk sebenarnya) . Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan . Beberapa kali dia telpon untuk meminta pendapat tentang beberapa hal . Beberapa kali saya telpon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya . That’s all . Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing .

Jam 11 malam , H-1 kami baru bisa ngobrol -hanya- berdua di taman belakang rumahnya . Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi sungguh membelenggu kami . Padahal rencananya kami ingin ngobrol tentang banyak hal sejak pagi . Tapi akhirnya , bisa juga ngobrol berdua . Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan . Dia juga ingin bercerita banyak pada saya .

"Aku gak bisa tidur ." Dia memandang saya dengan wajah memelas . Saya paham kondisinya saat ini . Kami melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik . Kami berbicara banyak hal , tentang masa lalu dan impian-impian kami . Wajah sumringahnya terlihat jelas dalam keremangan lampu taman .

"Kenapa kamu memilih dia?" Tanyaku pada akhirnya . Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari duduknya sambil meraih HP disaku bajunya . Ia masuk dalam kamar berlahan dia membuka laci meja riasnya dan kembali ke taman lalu menyerahkan selembar amplop pada saya . Saya menerima amplop putih panjang dengan kop surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja . Saya memandangnya tak mengerti . Eh , dia-nya malah ngikik geli .

"Buka aja ." Sebuah kertas saya tarik keluar . Kertas polos ukuran A4 , saya menebak warnanya pasti putih hehehe . Saya membaca satu kalimat di atas dideretan paling atas .

"Busyet nih cowok ." Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan tawa . Sementara dia Cuma ngikik melihat ekspresi saya . Saya memulai membacanya . Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya .
-----------------------------------------------------

Kepada
Yth Calon istri saya , calon ibu anak-anak saya , calon anak Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya ..

Di tempat

Assalamu’alaikum Wr Wb

Mohon maaf kalau anda tidak berkenan . Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir . Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar , tapi saya mohon , bacalah dulu sampai selesai .

Saya , yang bernama XXX menginginkan anda yang bernama XXX untuk menjadi istri saya . Saya bukan siapa-siapa . Saya hanya manusia biasa . Saat ini saya punya pekerjaan . Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan . Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anakku kelak .

Saya memang masih kontrak rumah . Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya . Yang pasti , saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan .

Saya hanyalah manusia biasa , yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan . Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya . Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya .

Saya hanya manusia biasa . Cinta saya juga biasa saja . Oleh karena itu , saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini , agar menjadi luar biasa .

Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati . Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya . Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik .

Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda . Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali , dan saya semakin mantap memilih anda . Yang saya tahu , Saya memilih anda karena Allah . Dan yang pasti , saya menikah untuk menyempurnakan agama saya , juga sunnah Rasulullah . Saya tidak berani menjanjikan apa-apa , saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini .

Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya . Saya beri waktu minimal 1 minggu , maksimal 1 bulan . Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini . Amin

Wassalamu’alaikum Wr Wb
-------------------------------------

Saya memandang surat itu lama . Berkali-kali saya membacanya . Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran menikah' . Sederhana , jujur dan realistis . Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga . Surat cinta minimalis , saya menyebutnya . Saya menatap sahabat disamping saya . Dia menatap saya dengan senyum tertahan .

"Kenapa kamu memilih dia?"
"Karena dia manusia biasa ." Dia menjawab mantap . "Dia sadar bahwa dia manusia biasa . Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya . Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa . Soalnya dia tidak tahu , apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari . Entah kenapa , Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku ."
"Maksudnya?"
"Dunia ini fana . Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada . Iya kan? Paling gak . Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel . Hahaha ."
"Ssttt ." Saya membekap mulutnya . Kuatir ada yang tau kalau kita ngobrol rahasia . Terdiam kita memasang telinga . Sunyi . Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok . Kita saling berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing . "Udah tidur sana . Besok kamu kucel , ntar aku yang dimarahin ." Percakapan kita tadi masih terngiang terus ditelinga saya .

Saya ingin dia tidur , agar dia terlihat cantik besok pagi . Kantuk saya hilang sudah , kayaknya gak bakalan tidur semaleman .

Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu . Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya . Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya . Begitupun dengan sebuah pernikahan . Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim . Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak . Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah 'proses usaha' .

Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta , tahta dan 'nama' . Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan . Ketika segala yang melekat pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama . Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata . Diniatkan untuk ibadah . Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya . Maka semua menjadi indah .

Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA . Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan . Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan .

Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah . Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan .

Hanya Allah juga yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah . Lalu , bagaimana dengan cinta?
"Cinta itu proses . Proses dari ada , menjadi hadir , lalu tumbuh , kemudian merawatnya agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci ." begitulah yang pernah saya baca ..

Witing tresno jalaran garwo (sigaraning nyowo) , kalau diterjemahkan secara bebas: Cinta tumbuh karena suami/istri( belahan jiwa) . Cinta paling halal dan suci.

Cinta dua manusia biasa , yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa .

saya dedikasikan untuk Monyet Jelek ,
indah malam karena bintang , indah pagi karena embun , indah hariku karenamu .. :p

4 komentar

  1. tolong yaa monyet jeleknya diganti sama yang lebih bagusan sedikit.. haha

    BalasHapus
  2. kereeennyaaa...!!!!! istiimewaaa...mengandung mboiisss euuuyyy...jd terharuuu T_T

    BalasHapus
  3. # anonim : paling bagus yaa monyet ituu .. :)

    # prut : makasii .. :)

    BalasHapus
  4. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya . Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya .
    suka bgt ma kalimat d atas ... Subhanallah ...
    trus ma kal yg intix bahwa cinta tak dsertai spt embel2 predikat, profesi & pendidikan. hummm salut ma cew itu calon suamix jg teduh bahasax ... yg jels Inspiratiff bgt.

    BalasHapus

Say 'Hello' .. ^^

free counters

 

Find us on Facebook

Most Reading