sekali lagi ini tentang curhatanku, luapan emosi yang tak tersampaikan kepada siapapun meskipun sebenarnya aku butuh tempat untuk berbagi cerita. dan ini, tentang kejadian sejak seminggu yang lalu hingga hari ini, tepat 7 hari.
hari itu Sabtu, 2 Pebruari 2013,
dia pergi ke sekolah dimana 3 tahun ia habiskan disana sebelum masuk perguruan tinggi.
ada sosialisasi perguruan tinggi untuk adik-adik kelas, katanya. aku tidak keberatan dan memang tidak ada alasan untuk keberatan kan? toh hanya seperti itu saja.
tapi, entah ini semajam
deja vu atau bagaimana, aku seakan ditarik kembali menuju masa 2 tahun yang lalu saat dia masih duduk dbangku SMA.
dia tiba-tiba menghilang,
*poof*, tanpa kabar sejak pagi. dengan
menahan emosi sabar aku
sms dan bertanya kenapa tidak ada kabar.
buru-buru, katanya. ah, ya sudahlah, aku tidak ingin memperpanjang masalah. aku akhiri
sms itu dengan datar. dan
parahnya hebatnya dia mengabaikan
smsku itu tanpa balasan apapun,
APAPUN. tidak ada kabar, tidak ada berita apa-apa selama seharian itu, bahkan sampai sore hari ketika aku datang ke rumahnya
dia pun belum memberi kabar. dan saat melihatku duduk di ruang tamu,
dia tersenyum seakan
dia tidak melakukan kesalahan sedikitpun hari itu.
lha emangnya dia salah apa? aku diam,
ah, ya sudahlah, aku tidak ingin memperpanjang masalah.
hari itu,
entah hari apa, secara mendadak tanpa
basa-basi meminta ijin untuk keluar,
dia pergi dengan seorang teman wanita.
diajak ke Blitar, gak tau mau kemana, katanya.
ah, ya sudahlah, aku tidak ingin memperpanjang masalah. dan ternyata
dia tidak hanya pergi berdua, tapi juga bersama 2 teman pria lainnya, dan lagi-lagi secara mendadak tanpa
basa-basi meminta ijin padaku.
ah, ya sudahlah, aku tidak ingin memperpanjang masalah. dia menghilang pergi bersama teman-temannya itu selama beberapa jam, aku lupa tepatnya, tapi yang aku tau,
dia main
twitter pada jam tertentu, bukannya memberi kabar
dia sedang ada dimana, masih main atau sudah pulang. tapi aku diam saja, aku malas berdebat. aku diam. dan sekitar 30 menit kemudian setelah
dia bermain
twitter barulah
dia sms, tanpa inisiatif untuk bercerita "
aku udah pulang sejam yang lalu".
ah, ya sudahlah, aku tidak ingin memperpanjang masalah.
hari ini Sabtu, 9 Pebruari 2013, secara mendadak tanpa
basa-basi meminta ijin,
dia bilang akan pergi dengan seorang teman pria 2 minggu lagi.
diajak nonton konser Jazz, katanya.
2 MINGGU LAGI, bayangkan itu, padahal bukankah seharusnya kami bertemu 2 minggu lagi? apa
dia tidak berfikir seperti itu? apa
dia tidak berfikir bahwa sebentar lagi dia akan aktif kuliah setelah libur semester dan akan sedikit lebih sulit untuk sekedar bertemu? apa
dia tidak berfikir???!! oh maaf, aku tidak bisa diam lagi, bukannya ingin memperpanjang masalah, tapi ini akan menjadi masalah serius jika dibiarkan.
dianggap apa aku ini sebenarnya? oke lah katakan aku akan mengatakan iya jika dia meminta ijin untuk pergi bersama teman-temannya
dilarang untuk pergi pun belum tentu dia akan menurut , tapi setidaknya sekedar mengatakan "
may I go with blablabla tomorrow?" tidak susah kan? tidak repot kan?
shit!
masalahnya sekarang itu bukan
dengan siapa perginya, tapi
respect-nya ke aku ini loh yang gak ada. kok seakan-akan
semau gue gitu.
penting untuk diinget ya, perilaku seorang cewek yang udah punya pasangan dan belum itu jelas sangat berbeda. begitu pula yang ngajak keluar, harusnya paham yang diajak itu udah punya pasangan apa belum dan sepantasnya seperti apa.
aku sudah banyak mengalah untuknya, dan jangan salah paham, aku tidak berharap
dia akan mengalah untukku. tapi jujur aja, aku ingin
dia lebih menghargai apa yang selama ini telah aku lakukan untuknya, untuk hubungan kami. itu pun jika
dia memang memandang penting dan serius hubungan kami ini. jika tidak? entahlah, hanya Tuhan yang tau..
Sabar ...
BalasHapusJangan Putus doa
putus do'a sih egk, pts cinta paling. Haha
Hapus